TIMES BANYUWANGI, MALANG – Detasemen Khusus (Densus) anti teror 88 Polri menangkap satu terduga teroris di Kota Malang. Penangkapan tersebut terjadi pada Selasa (23/5/2023) kemarin.
Terduga Teroris tersebut berinisial Y kelahiran Surabaya 23 Desember 1975.
Diketahui, terduga teroris tersebut berdomisili di Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Huurun Inn Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Ketua RT 01 RW 04, Miftahul Huda saat ditemui awak media menyebut bahwa terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 tersebut baru saja berada di lingkungannya.
Terduga Teroris tersebut bekerja sebagai karyawan penjual roti milik pengasuh Ponpes Putri Huurun Inn.
"Dia itu katanya mau training kerja. Baru juga tiga hari di toko roti milik pondok itu," ujar Huda, Rabu (24/5/2023).
Ia juga tidak mengetahui apakah terduga teroris tersebut tinggal di lingkungan Ponpes tersebut atau hanya bekerja sebagai karyawan roti.
Sebab, selama tiga hari sejak kedatangannya, Huda sebagai ketua RW tak diberi laporan oleh pihak pengasuh Ponpes tersebut.
"Tinggalnya sih kayaknya engga, karena pondoknya kan perempuan ya. Warga mana juga tak tahun. Belum pernah laporan ke sini, mangkannya saya juga curiga," ungkapnya.
Bahkan, menurut Huda, pihak Ponpes pun selama ini juga diketahui tak pernah membuka lowongan kerja. Sehingga, Huda tidak mengetahui siapa yang membawa terduga teroris tersebut datang kelingkungannya.
"Yang bawa kerja siapa juga gak tahu. Kayaknya juga gak buka lowongan," katanya.
Terpisah, pengasuh Ponpes Putri Huurun Inn, Fatiyah saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telpon, belum bisa ditemui karena masih ada kegiatan lainnya.
Namun, ia mengutarakan beberapa kata pasca tertangkapnya terduga teroris di lingkungan Ponpes miliknya.
"Itu karyawan. Mulai Sabtu, Minggu dan Senin. Selasa (malam) sudah gak ada," katanya.
Ia juga mengaku tak mengenal terduga teroris yang bekerja dilingkungan Ponpesnya.
"Saya gak kenal siapa dia. Bukan salah satu santri, kan itu pondok putri," imbuhnya.
Ia menyebut bahwa selama bekerja, terduga teroris tersebut hanya berada di depan Ponpes untuk berjualan roti milik Ponpes.
"Diluar, di depan pondok bukan di dalam. Itu kan usaha roti pribadi," tandasnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |