TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini telah menjangkau hampir seluruh siswa di Banyuwangi, Jawa Timur. Perlahan tapi pasti, program ini mulai menuai beragam manfaat positif, salah satunya adalah tumbuhnya budaya menabung di kalangan siswa SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi.
Di sekolah ini, para siswa setiap hari mendapatkan menu MBG dengan citarasa yang lezat dan bervariasi. Hal ini menimbulkan imbas signifikan, di mana uang saku siswa yang biasanya digunakan untuk membeli makan atau sarapan kini bisa utuh dan dialokasikan untuk menabung.
Grace Alferina, siswi kelas 9 SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi, saat makan MBG dari SPPG Kebalenan 2. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Grace Alferina, siswi kelas 9 SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi, mengaku sangat senang sekolahnya mendapat program MBG. Dia bercerita, kehadiran makanan siap santap ini tidak hanya meringankan tugas mamanya dalam menyiapkan sarapan, tetapi juga membuatnya lebih disiplin mengelola uang jajan.
"Saya sangat senang karena bisa menghemat uang jajan untuk menabung. Selama dapat program ini saya sudah bisa menabung kurang lebih Rp500.000," tutur Grace, Jumat (14/11/2025).
Grace pun membandingkan kebiasaannya sebelum program berjalan. "Sebelum dapat program MBG saya hanya bisa menabung Rp5.000 per hari, namun sekarang bisa sampai Rp20.000 sehari," tambahnya penuh semangat.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi, Romo Ely Surya Abadi, M.Hum. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Kisah serupa dialami Jonathan Perwira TW, siswa kelas 8. Bagi Jonathan, program MBG bukan hanya soal makanan gratis, tapi juga soal santapan yang lezat, mengenyangkan, dan bikin lebih hemat.
"Menu-menu yang dikirim dari dapur MBG jujur enak dan mengenyangkan, apalagi saat menunya chicken katsu," ungkap Jonathan polos, menyebut menu favoritnya.
Menu MBG yang diterima siswa-siswi SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi berasal dari Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Banyuwangi Kebalenan 2, yang beralamat di Jalan Ikan Wijinongko, Kelurahan Tukangkayu. Dapur MBG di bawah naungan Yayasan Bela Beli Banyuwangi tersebut setiap harinya menyiapkan hidangan yang higienis, lezat, nikmat dan cukup variatif, membuat para pelajar semakin antusias menunggu jam makan.
Kenzi, siswa kelas 8 C, bahkan menjadikan momen makan gratis ini sebagai ajang kreativitas bersama teman-temannya. Mereka sering meninggalkan secarik kertas berisi permintaan menu untuk esok hari.
"Menunya sangat bervariatif, mulai dari chicken katsu, soto, roti, jasuke, dan lain sebagainya. Terkadang kami request menu melalui tulisan yang kami tinggalkan di ompreng. Semangat terus untuk pegawai MBG, semoga bisa hadirkan menu baru. Kalau bisa, besok saya mau burger," ucap Kenzi riang gembira.
Di balik antusiasme para pelajar, pihak sekolah melihat dampak program MBG Presiden Prabowo jauh lebih besar daripada sekadar pemenuhan gizi.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi, Romo Ely Surya Abadi, M.Hum, menilai MBG mampu membentuk karakter disiplin serta rasa syukur para siswa.
"Program ini mengajarkan anak-anak untuk menghargai makanan. Selain itu, mereka mulai belajar menabung karena uang saku tidak terpakai untuk beli sarapan atau makan. Jadi positif sekali. Harapannya program ini diteruskan," jelas Romo Ely.
Romo Ely menyampaikan, koordinasi menu dilakukan secara rutin antara sekolah dan tim dapur. Selama kurang lebih dua bulan berjalan, variasi hidangan dinilai cukup baik dan mampu diterima seluruh lapisan siswa, termasuk mereka yang berasal dari keluarga menengah ke atas.
"Anak-anak dari berbagai latar belakang pun mau makan. Artinya, program ini efektif. Hanya saya berharap prinsip empat sehat lima sempurna tetap dijaga," pungkas Kepala Sekolah SMPK Santo Yusup Banyuwangi, Romo Ely Surya Abadi, M.Hum. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |