TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, menjadi salah satu inspirator dan role model dalam kepemimpinan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, mengaku jika pesan dari Gus Dur selalu menginspirasinya. Terutama di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak hal menjadi serba sulit. Mulai dari sektor kesehatan sampai ekonomi.
"Ada satu kata-kata Gus Dur yang begitu kuat menginspirasi saya saat ini. Beliau pernah berkata: 'Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan'. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga," kata Ipuk pada peringatan Haul ke-12 Gus Dur di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.
Pesan Presiden keempat Republik Indonesia tersebut, menguatkan dirinya. Pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal dirinya menjabat sebagai bupati, bukanlah hal yang harus diratapi. Tapi, harus dihadapi dengan karya-karya inovatif dan kreatif.
"Alhamdulillah, meski penuh keterbatasan, Banyuwangi terhitung mencatatkan kinerja yang cukup baik selama pandemi ini. Penanganan covid berjalan baik. Vaksinasi sudah melebihi ambang batas 70 persen dan terus kita pacu sampai semaksimal mungkin. Begitu pula dengan level PPKM kita yang konsisten di level 1," terang Ipuk.
Selain itu, lanjut Ipuk, berbagai prestasi juga berhasil ditorehkan oleh Banyuwangi pada tahun kemarin. Mulai mendapatkan nilai SAKIP A, Kabupaten Terinovatif, sampai peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Segala prestasi ini, tidak terlepas dari kerja keras semua pihak serta doa seluruh rakyat Banyuwangi. Sehingga Banyuwangi dapat melalui tantangan ini dengan cukup baik," ungkap Ipuk.
Haul ke-12 Gus Dur sendiri ramai dihadiri oleh para tokoh. Mulai dari kalangan lintas agama, tokoh partai politik, tokoh masyarakat, aktivis hingga penggerak-penggerak di tingkat desa.
Ketua Barikade Gus Dur Banyuwangi, Nur Azizah menyebut bahwa hal itu didorong oleh rasa kecintaan kepada sosok Ketua Umum PBNU yang dikenal humanis dan pluralis itu.
"Ini semua tidak terlepas dari kiprah Gus Dur sepanjang hidupnya. Beliau sangat mencintai rakyat kecil, kaum minoritas dan terpinggirkan. Cinta itu pun terus tumbuh di hati rakyat sampai hari ini," tutup Azizah.
Sejumlah tokoh nampak hadir, mulai dari KH Ahmad Basuni Salim, Kiai Mudzakir, Kiai Musclih, Kiai Haris Thohir, Ketua Rijalul Ansor Banyuwangi Gus Anas, Ketua LDII Banyuwangi H. Astro Djunaidi, Ketua PHDI Banyuwangi Suminto, Ketua Walubi Eka Waluyo dan lain sebagainya. Mereka juga memberikan testimoni tentang kenangan dan kesannya terhadap sosok Gus Dur. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Faizal R Arief |