https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Dugaan Mafia Lelang Diinternal BRI Makin Menguat di Banyuwangi

Rabu, 13 Juli 2022 - 23:23
Dugaan Mafia Lelang Diinternal BRI Makin Menguat di Banyuwangi Kantor Bank BRI Cabang Banyuwangi. (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGIDugaan mafia lelang diinternal Bank BRI makin menguat di Banyuwangi, Jawa Timur. Setelah Andy Heri Triyanto (49), warga Dusun Labansukadi, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, kini muncul nasabah lain yang mengaku aset jaminan hutangnya dilelang tanpa pemberitahuan.

Dia adalah RM, warga Jalan Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Bedanya, perempuan pengusaha toko bangunan ini lebih beruntung. Dia masih bisa melacak oknum pemenang lelang, sehingga berkesempatan untuk negoisasi dibeli kembali.

“Pinjaman saya di Bank BRI Cabang Banyuwangi, sebesar Rp500 jutaan. Aset saya dilelang Rp550 juta. Padahal jika dijual harga normal bisa laku Rp 1,5 miliar an,” katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (13/7/2022).

Diceritakan, nasib nahas yang dialami RM bermula ditahun 2017. Kala itu, dia meminjam modal usaha ke Bank BRI Cabang Banyuwangi, sebesar Rp 300 juta. Sebagai agunan atau jaminan adalah tanah seluas 354 meter persegi lengkap dengan bangunan toko dan gudang yang berlokasi di barat Kantor Kecamatan Glagah.

Kepentingan pengembangan usaha toko bangunannya, ditahun 2019 dia menambah jumlah pinjaman sebesar Rp 200 juta. Total pinjaman RM di Bank BRI Cabang Banyuwangi, bulat menjadi Rp500 juta.

“Awal tahun 2020, anak saya sakit. Akhirnya berpengaruh ke angsurn saya. Sebulan angsur, bulan berikutnya nunggak, begitu,” jelasnya.

Seperti halnya, kasus Heri, sapaan Andy Heri Triyanto, RM juga mengaku tidak pernah menerima Surat Peringatan (SP) 1, 2 dan 3 tentang tunggakan angsuran dari Bank BRI Cabang Banyuwangi. Termasuk Surat Pemberitahuan Lelang. Dia juga tidak pernah menerima.

Namun menurut RM, pada jelang Ramadhan 2022, sempat kedatangan orang yang mengaku sebagai pegawai Bank BRI Cabang Banyuwangi. Kehadirannya dalam rangka memberitahukan secara lisan bahwa aset jaminan akan dilelang.

“Saya baru tahu jika jaminan hutang saya akan dilelang itu dari status atau story Whatsapp (WA) Account Officer (AO) Bank BRI Cabang Banyuwangi, Mas Adam,” jelas RM.

Begitu mengetahui bahwa asetnya akan dilelang, RM langsung berkomunikasi dengan si AO Bank BRI Cabang Banyuwangi. Kemudian diarahkan untuk berkomunikasi dengan pegawai Bank BRI Cabang Banyuwangi, bagian lelang, bernama Norman.

“Pak Norman sempat datang ke toko bangunan saya di Glagah, tapi gak ketemu. Lalu dia meninggalkan nomor telepon,” ujarnya.

Tak ingin aset jaminan dilelang. RM berkomunikasi dengan Norman. Disitu dijelaskan bahwa pelaksanaan lelang pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2022. Agar lelang tidak terjadi, dia diberi solusi agar menyetorkan uang senilai minimal limit lelang, atau sekitar Rp180 jutaan.

Demi mempertahankan agunan, RM menjual salah satu rumah. Uang muka penjualan rumh, sebesar Rp 30 juta langsung disetorkan ke Bank BRI Cabang Banyuwangi.

“Saya setornya di Nomor Rekening khusus, untuk titip angsuran. Lalu gak pernah ada kabar. Tapi tiba-tiba pada awal Juni 2022, aset saya sdah dilelang,” keluh RM.

Perjuangan untuk mempertahankan aset yang dijaminkan tidak berhenti disini. RM kembali menghubungi Norman, si pegawai bagian lelang Bank BRI Cabang Banyuwangi. Tujuannya hanya untuk bertanya, siapa orang yang memenangkan lelang set milik RM.

“Tapi pemenang lelang dirahasiakan. Katanya (Norman) atas permintaan si pemenang lelang,” ungkapnya.

Syukurnya RM sedikit lebih mujur dibanding Heri, si korban dugaan mafia lelang diinternal Bank BRI Cabang Banyuwangi, asal Dusun Labansukadi, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat. Perempuan pengusaha toko bangunan ini berhasil menelusuri pemenang lelang. Hingga akhirnya mendapatkan informasi bahwa aset tanah seluas 354 meter persegi lengkap dengan bangunan toko dan gudang yang berlokasi di barat Kantor Kecamatan Glagah milik RM dilelang dengan harga Rp550 juta.

“Padahal kalau dijual, itu bisa laku Rp 1,5 miliar,” ucap RM kesal.

Seperti halnya kasus yang menimpa Andy heri Triyanto, sekali lagi nama pegawai Bank BRI Cabang Banyuwangi, yang mencuat dalam ksus dugaan mafia lelang adalah Norman. Namun sayang, hingga saat ini oknum yang disebut-sebut sebagai pegawai Bank BRI Cabang Banyuwangi bagian lelang ini masih enggan menjawab pertanyaan wartawan.

Atas kasus yang kesekian kali ini, RM berharap adanya kepedulian pemerintah pusat. Agar berkenan turun kelapangan guna memantau langsung kinerja Bank BRI Cabang Banyuwangi. Dengan begitu diharapkan tak akan ada lagi masyarakat yang menjadi korban dugaan mafia lelang. Serta meminimalisir adanya oknum pegawai nakal yang berpotensi mencoreng nama baik bank pemerintah, Bank BRI. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.