TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Umat muslim Budapest patut merasa bahagia dengan datangnya Ramadan tahun ini yang bertepatan dengan berawalnya musim semi. Cuaca segar musim semi memberikan para penduduk muslim berpuasa dari menahan lapar dan dahaga.

Budapest dikenal sebagai kota yang dipenuhi bangunan bersejarah di negara Hongaria. Dengan kemeriahan dan kehangatan musim, Ramadan di Budapest menjadi momen yang memperdalam ikatan spiritual dan kebersamaan umat Muslim di tengah-tengah komunitasnya. 

Pada tahun 2021, perkiraan jumlah umat Muslim di Budapest, Hongaria, berkisar antara 5.000 hingga 10.000 orang. Sebagian besar umat Muslim di Budapest berasal dari berbagai negara, termasuk tetapi tidak terbatas pada Turki, Suriah, Irak, Iran, dan negara-negara lain di Timur Tengah, serta beberapa negara di Afrika Utara.

Selain itu, ada juga komunitas Muslim yang berasal dari negara-negara Eropa lainnya, serta dari berbagai belahan dunia yang datang ke Budapest untuk studi atau bekerja. Jumlah masyarakat Indonesia yang tinggal di Budapest lebih kurang 1300 orang (berdasarkan data PPLN) yang sebagian besar didominasi oleh PMI, pertukaran pelajar dan mahasiswa indonesia yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia Hongaria. 

Kebersamaan dalam Keanekaragaman

Kehidupan kaum Muslim di Budapest mencerminkan beragamnya latar belakang budaya, sosial, dan ekonomi dari komunitas tersebut. Meskipun jumlah umat Muslim di Budapest relatif kecil dibandingkan dengan kota-kota lain di Eropa, mereka memiliki peran yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kota.

Komunitas Muslim di Budapest biasanya berkumpul di masjid-masjid lokal untuk menjalankan ibadah, terutama salat lima waktu dan kegiatan keagamaan lainnya, termasuk ceramah, kelas pengajian, dan acara sosial keagamaan lainnya. Beberapa masjid di Budapest juga menyelenggarakan kegiatan untuk membantu umat Muslim memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam konteks budaya Hungary.

Meskipun menjadi minoritas, umat Muslim di Budapest aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, baik itu dalam bidang pendidikan, bisnis, maupun kegiatan sosial. Banyak di antara mereka yang berkontribusi pada kehidupan budaya dan ekonomi kota melalui usaha-usaha mereka. 

Kisah Marhadi dan Febrina

Hal inilah yang dirasakan oleh Pasangan mahasiswa P.hD asal Pekanbaru Riau Marhadi dan Cifebrima Suyastri. Marhadi merupakan dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau yang sedang menempuh program Doktoral di Economic and Regional Sciences Hungarian University of Agriculture and Life Sciences.

Sedangkan istri tercintanya Cifebrima Suyastri juga merupakan dosen di salah satu universitas Swasta terkemuka di Provinsi Riau yakni Universitas Islam Riau yang juga sedang menempuh Pendidikan S3 di Hubungan Internasional Eotvos lorand University Budapest. Pasangan P.hD ini merasakan betul bagaimana dinamika dan keberagaman umat muslim di Hungary yang tentunya menambah pengalaman kehidupan di luar negeri. 

Keduanya juga sering mengikuti family gathering baik sesama mahasiswa maupun dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Budapest. Bahkan sering pula diadakan buka bersama dengan aneka makanan Indonesia.

Warga Indonesia yang berkumpul akan membawa masakan khas negeri Katullistiwa yang menjadi  favorit masing-masing. Budaya saling cicip makanan pun berlangsung dalam acara tersebut. 

Marhadi dan Cifebrima yang juga mengusung anak-anak mereka untuk tinggal di Hongaria cukup merasa terhibur dengan acara buka bersama Ramadan tersebut. Saat tersebut juga digunakan untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara warga Indonesia di Budapest. (*)