TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Proses revitalisasi Pasar Banyuwangi yang belum juga rampung membawa dampak yang kurang menyenangkan bagi para pedagang. Tempat relokasi yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi di Gedung Wanita ternyata sepi dari kunjungan masyarakat. Akibatnya, para pedagang mengalami penurunan omset yang signifikan.

Salah satu pedagang sembako dan sayur, Sutnami (57), mengungkapkan rasa kecewanya karena dagangannya tidak laku hingga membusuk. Menurutnya, sejak pasar direlokasi, jumlah pengunjung menurun drastis, dan banyak sayuran yang dijualnya menjadi layu dan busuk.

“Mulai pagi sudah tidak ada orang, apalagi nanti jam 12 siang malah kosong,” ujarnya pada Jumat, (30/8/2024).

Hal serupa juga dirasakan oleh Sahwi (49), seorang pedagang buah. Demi menghabiskan dagangannya, ia rela berjualan mulai pukul 5 pagi hingga 8 malam. Namun, tetap saja banyak buah yang mulai membusuk sehingga terpaksa dibagikan kepada tukang parkir.

“Pendapatan sekarang jauh berbeda. Dulu sehari bisa mencapai 2 juta sampai 2,5 juta, sekarang dapat 1 juta saja sudah untung-untungan. Daripada buah saya busuk, lebih baik saya bagi ke tukang parkir,” ungkapnya dengan nada sedih.

Penurunan omset juga dirasakan oleh Asniah (57), seorang penjual ikan. Ia mengaku sejak pindah ke tempat relokasi, penjualan ikannya turun drastis hingga 75 persen. Sebelum direlokasi, ia bisa menjual 10 kg ikan dalam sehari, namun sekarang butuh 3 sampai 4 hari untuk menghabiskan stok yang sama.

Para pedagang berharap Pemkab Banyuwangi segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat proses revitalisasi dan memberikan dukungan sementara. Mereka juga berharap pasar dapat segera pulih dan kembali ramai dengan pengunjung, sehingga mereka bisa menjalankan usaha dengan lancar seperti sebelumnya. (*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa