TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dewan Kesenian Blambangan (DKB Banyuwangi) berencana memperkuat pelestarian budaya lewat dunia pendidikan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Selain sebagai penguat pengetahuan tentang kebudayaan untuk para pelajar, hal ini juga sebagai upaya dalam menumbuhkan kecintaan para pemuda di bumi Blambangan terhadap budaya asli kabupaten Banyuwangi.

Ketua DKB, Hasan Basri menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik Banyuwangi) untuk berkomitmen dalam memajukan karakter pelajar lewat budaya.

"Sebagai kaum terpelajar yang ada di kabupaten yang memiliki sejuta kesenian dan kebudayaan. Pelestarian merupakan tanggung jawab bersama," cetus Hasan kepada TIMESIndonesia, Jumat (18/6/2021).

"Dalam waktu dekat akan dilakukan pencetakan buku pelajaran dan penataran guru bahasa Using untuk penguatan muatan lokal yang didalamnya diajarkan seni budaya, adat, sastra, serta legenda yang ada di Banyuwangi," imbuhnya.

Selain itu, sebagai pelestari budaya pihaknya juga siap untuk bermitra dan memenuhi kebutuhan instruksi serta pelatih jika sekolah membutuhkan.

"Dengan hal ini, kita juga memberikan solusi untuk pemenuhan pembimbing ekstrakurikuler dibidang kesenian dan budaya seperti tari, pelatihan alat musik dan sebagiannya dari DKB Banyuwangi," kata Hasan.

Hasan juga menyampaikan salah satu cara untuk menumbuhkan kecintaan para pemuda di kabupaten Banyuwangi terhadap budaya lokal adalah dengan memperbanyak evant dan lomba kesenian yang melibatkan para pelajar.

"Kedepan kita juga akan melaksanakan program seniman mengajar. Sehingga ketika event tentang budaya dan kesenian diperbanyak bisa mendorong kesiapan serta kecintaan pelajar pada budaya asli Banyuwangi," ungkapnya.

Dirinya pun berharap, Pemkab Banyuwangi bisa memberikan fasilitas alat kesenian kepada setiap sekolah. Agar proses pembelajaran tentang budaya Kabupaten Banyuwangi bisa lebih maksimal. (*)