TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI Kabupaten Banyuwangi angkat bicara soal perusakan sesajen di Pura Kawitan, kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Ketua PHDI Banyuwangi, Suminto, perbuatan tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan dan tidak mencerminkan kebhinekaan. Negara, kata Suminto, harus hadir dalam masalah ini.

"Masalah ini bukan urusan umat Hindu lagi, tapi sudah menyangkut urusan negara. Meskipun yang bersangkutan sudah meminta maaf," ungkap Suminto kepada TIMESIndonesia, Rabu (23/3/2022).

Suminto meminta kepada negara untuk hadir dengan cara melakukan pembinaan dan mengawasi secara ketat gerak-gerik dari pelaku perusakan pura Kawitan.

"Siapa tahu pelaku punya jaringannya. Maka harus diawasi dan dibina. Jadi secara bernegara tidak baik, karena dapat mengancam keutuhan NKRI," terangnya.

Suminto mengatakan, negara harus berhati hati dan waspada atas kemunculan radikalisme maupun gerakan intoleran. Sebab dapat mengancam keutuhan NKRI.

"Setelah minta maaf jangan terus selesai, negara harus hadir memberi pembinaan, karena sudah berbahaya. Jangan-jangan ada jaringan radikalisme," ucap Suminto.

Mengingat, selain SB, yang masih berstatus pelajar di salah satu SMK di Kecamatan Rogojampi, juga terdapat pelaku inisial FD, yang merupakan Security Bandara Blimbingsari.

Terkait kerukunan umat beragama, di Indonesia khususnya di Banyuwangi, bisa dibilang sudah selesai. Namun yang perlu diwaspadai justru gerakan radikalisme.

Sebelumnya dunia maya Banyuwangi, kembali dibuat geger. Kali ini beredar video seorang pemuda berpakaian adat Jawa merusak sesajen di Pura Kawitan Alas Purwo, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

Sontak rekaman yang diunggah pelaku melalui status media sosial Wtatsapp (WA) membuat gerah warganet. Khususnya mereka yang memeluk agama Hindu.

Dalam video, terlihat pelaku yang diduga masih pelajar merusak sesajen di salah satu Pura yang disakralkan umat Hindu Se Nusantara tersebut.

Informasi yang dihimpun TIMESIndonesia, pelaku dalam video perusakan sesajen itu diduga berinisial SB, warga Kecamatan Blimbingsari. Dia masih berstatus pelajar di salah satu SMK di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. (*)