TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku optimis proyek revitalisasi pasar Induk Banyuwangi akan selesai akhir tahun ini alias Desember 2025.
Ya, pernyataan tersebut, AHY sampaikan saat meninjau progres pembangunan pasar yang terletak di Jalan Susuit Tubun, Kelurahan Kepatihan, itu pada Jumat (31/10/2025).
Dalam kunjungannya, AHY ditemani oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak; Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo; Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto; jajaran kementerian pekerjaan umum dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan bahwa proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi telah berjalan sesuai dengan rencana dan target waktu yang telah ditetapkan, meski sempat menghadapi sejumlah tantangan termasuk faktor cuaca.
“Penyelesaiannya sejauh ini sesuai dengan timeline. Kami optimistis bisa selesai tepat waktu. Mudah-mudahan bisa selesai akhir tahun 2025 untuk bisa segera digunakan oleh masyarakat. Cuaca memang menjadi tantangan, tetapi secara umum progresnya sudah berjalan sesuai rencana,” kata AHY, saat jumpa pers, Jumat (31/10/2025).
 Progres pembangunan Pasar Induk Banyuwangi. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Progres pembangunan Pasar Induk Banyuwangi. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi, masih AHY, telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun dengan anggaran mencapai Rp 152 miliar.
Pasar yang berdiri di atas lahan sekitar satu hektare tersebut, nantinya akan menampung sekitar 777 tenan atau lapak, terdiri dari area pasar basah di bagian selatan dan pasar kering di bagian utara.
Putra Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, itu menegaskan bahwa pembangunan pasar ini tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas yang lebih modern dan tertata, tetapi juga diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi warga Bumi Blambangan.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya pasar induk yang telah direvitalisasi ini, aktivitas ekonomi masyarakat bisa semakin menggeliat. Para penjual dan pembeli bisa beraktivitas dengan lebih nyaman, dan kesejahteraan masyarakat juga ikut meningkat,” tuturnya.
Tak hanya memberi dampak ekonomi, AHY menyebut proyek ini juga memberikan manfaat langsung bagi tenaga kerja lokal. Tercatat sekitar 250 pekerja setiap hari yang berasal dari Banyuwangi turut terlibat dalam proses pembangunan tersebut.
“Ini tentu membuka lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Saya juga menekankan pentingnya menjaga keselamatan para pekerja. Safety first, keselamatan nomor satu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Founder AHY Foundation itu juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Pembangunan pasar modern, dinilai ke depan harus selaras dengan perkembangan teknologi dan tren perdagangan digital yang terus tumbuh.
Di sisi lain, AHY berharap revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dapat menjadi contoh sinergi antara pembangunan fisik, digital, dan sosial yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin pasar tradisional, pasar modern yang hidup semakin baik kondisinya, masyarakat yang bisa berjualan juga nyaman, tapi juga secara khusus kita ingin menghidupkan dan memajukan ekonomi digital,” tutupnya. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin | 
| Editor | : Imadudin Muhammad | 
 Berita
 Berita 
       
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
               TIMES Banyuwangi
            TIMES Banyuwangi