https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Warga Kalipuro Banyuwangi Sulap Sampah jadi Kerajinan Unik

Jumat, 12 Maret 2021 - 19:24
Ibu di Banyuwangi Ubah Sampah Jadi Kerajinan Bernilai Rupiah Eny Kusnati memamerkan hasil kerajinan dari sampah steorofoam. (Foto: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Eny Kusnati (54) warga Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur berhasil mengolah sampah limbah rumah tangga menjadi kerajinan unik yang bernilai rupiah. Ini berawal dari keresahannya dengan semakin banyaknya sampah yang menumpuk di likuangan sekitar rumah.

Pada awal mulanya ide kreatif Eny tersebut muncul ketika melihat langsung tumpukan sampah disekitar area sungai dan selokan yang masih bisa di daur ulang. Berkat ide dan sentuhan tangan dinginnya, sampah itu kini berubah menjadi berbagai macam jenis vas bunga.

Eny Kusnati b

"Di sekitar rumah banyak sampah yang menurut saya masih bisa dimanfaatkan. Apalagi sebagian besar sampah membuat aliran selokan dan sungai tersumbat. Maka dari itu, saya ambil dan pilah untuk dibuat menjadi kerajinan ini," kata Eny, Jumat (12/3/2021).

Berbagai jenis sampah Ia kumpulkan, Mulai dari steorofom bekas makanan, serabut kelapa, hingga limbah kain dan  baju usang yang sudah tidak terpakai disekitar aliran selokan dan sungai.

Eny menjelaskan, sejak tahun 2019 lalu dirinya konsisten mendaur ulang barang tak bernilai tersebut menjadi pundi-pundi rupiah. Selain untuk penghasilan tambahan keluarganya, hal ini dilakoninya juga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

"Awalnya dulu saya membuat kerajinan dari baju-baju bekas, dan serabut kelapa. Tapi setelah melihat  steorofom juga sulit terurai, akhirnya saya juga manfaatkannya untuk dibuat menjadi vas bunga. Hingga sekarang saya fokus disitu karena saat ini masih jarang orang yang peduli terhadap kebersihan lingkungan," cetusnya.

Menurut ibu rumah tangga tersebut, aktivitas mengolah sampah ini dilakukannya sebagai obat penat ketika di rumah. Ia mengaku senang dengan rutinitas yang dilakoni demi mengatasi tercemarnya lingkungan akibat sampah rumah tangga.

"Saya tidak berorientasi pada uang, yang penting lingkungan jadi bersih saja saya sudah sangat senang," ungkapnya.

"Karena untuk saat ini memang warga lebih berminat membeli vas bunga berbahan plastik daripada yang seperti ini. Tetapi sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan saya tetap membuatnya. Berapapun hasilnya saja tetap akan buat kerajinan ini," tambah Eny ketika berbincang dengan TIMES Indonesia.

Wanita yang mengusung semangat Go Green ini juga membeberkan tips dan trik dalam proses daur ulang sampah steorofoam. Supaya nantinya bisa dicontoh oleh masyarakat secara umum.

"Pertama kali, sampah steorofoam itu dihancurkan dengan blender atau juga bisa diparut. Lalu dicampuri dengan semen dalam perbandingan 1:1 dan  tambahkan air sampai menjadi bubur agar dapat dicetak serta dicat sesuai keinginan," jelasnya.

Untuk satu kerajinan vas bunga yang dibuat, ia mematok harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung pada tingkat kerumitan pada saat pembuatan. Pangsa pasar yang ia sasar pun tidak terlalu muluk-muluk. Cukup lingkungan tetangga hingga kerabat jauh saja.

Dirinya berharap, kedepan proses daur ulang sampah seperti ini bisa diikuti oleh masyarakat lainnya. Sehingga mengurangi jumlah sampah yang dapat merusak lingkungan sekitar.

"Semoga hal ini bisa diikuti oleh orang lain untuk mengubah sampah limbah rumah tangga jadi kerajinan unik seperti ini, khususnya untuk masyarakat Banyuwangi sendiri. Pastinya harus ekstra sabar dan ikhlas. Karena masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab dari masing-masing individu," ucapnya. (*)

Pewarta : Riswan Efendi (MG-307)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.