TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Melalui gesah bareng bersama lintas tokoh dan elemen masyarakat pada Sabtu (29/11/2025). Klub kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan, Persewangi Banyuwangi menegaskan keseriusanya untuk bertransformasi menjadi klub sepak bola yang modern dan profesional. 

Pertemuan bertajuk "Gesah Persewangi 2025" ini menjadi modal berharga bagi kemajuan tim. Yang mana forum ini bertujuan untuk menyerap masukan, memperkuat sinergi, dan merumuskan strategi pengembangan tim berjuluk "Laskar Blambangan" itu.

Dengan dihadiri beragam tokoh, mulai dari basis keagamaan, pengusaha, ekonom, akademisi, budayawan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan stakeholder lainya seperti organisasi keolahragaan termasuk supporter. Tentu saja semuanya bersatu memberikan pendapatnya untuk kemajuan Persewangi.

"Jadi tentu, beragam perspektif yang disampaikan tadi, menjadi bekal bagi Persewangi, dan bagi kami di manajemen Persewangi untuk berkembang sehingga benar-benar mampu menjadi sebuah klub sepak bola modern dan profesional," kata Presiden klub Persewangi Banyuwangi, Handoko, dalam wawancaranya.

Dengan adanya gesah bareng itu, Handoko berharap bisa menyatukan semua elemen yang ada di Banyuwangi. Sehingga Persewangi menjadi kebanggaan masyarakat dan punya tempat di hati suporternya, bahkan elemen lainya.

"Dan mudah-mudahan semua ide dan saran bisa kami formulasikan dalam langkah-langkah yang konkret untuk Persewangi," tuturnya.

Acara yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan itu, menghadirkan sejumlah narasumber seperti Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi Hasan Basri, Ekonom dari Economica Institute Banyuwangi M. Iqbal Fardian dan tentu saja Presiden klub Persewangi Handoko.

Setiap narasumber memberikan ide dan gagasan yang berharga bagi kemajuan Persewangi. Misalnya, Ketua DKB Banyuwangi, Hasan Basri yang mengatakan, jika dengan logonya yang baru, sarat akan budaya, sangat merepresentasikan Banyuwangi.

"Logo Persewangi memperkuat branding Banyuwangi dengan budaya. Tapi jjangan hanya logo saja tapi offical song atau jargon harus ada usur Budaya Banyuwangi," terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dispora Banyuwangi M. Alfin Kurniawan juga turut menyampaikan, bawah Persewangi adalah aset dan ikon sepak bola Banyuwangi, untuk itu perlu dukungan penuh masyarakat, baik ide maupun support lainya.

"Persewangi ini membawa iklim industri olahraga positif bagi Banyuwangi," jelasnya. (*)