TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Orang boleh mencaci dan mencibir. Nyinyiran gaya bebas pun tak sedikit pun menyurutkan langkahnya. Didapuk menjadi Wakil Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, tidak sedikit pun merubah kepribadian H Sugirah S Pd, M Si. Dia tetap sama seperti dulu. Tetap sumeh. Tetap aweh (ringan tangan). Tetap Nguwongke Marang Liyan (menghargai sesama). Sebuah sinyal bahwa kader PDI Perjuangan militan ini tetap digaris setia untuk Wong Cilik.

Masih lekat dalam ingatan. Pada Senin, 12 April 2021, orang nomor 2 di Bumi Blambangan ini terlihat kongkow santai bersama para petani di warung tengah pesawahan.

Tepatnya di daerah Buk Putih, Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung.

Semua pasti sepakat. Pakde Sugirah, sapaan akrabnya, memang sosok yang blokosutho. Kacang yang tak pernah melupakan kulit.

Kaget bukan kepalang juga pernah dialami oleh pedagang buah di pinggir jalan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Saat melayani pelanggan di jelang berbuka puasa.

Tanpa dia sangka dua orang di antara pembeli adalah Wakil Bupati Banyuwangi bersama istri, Dra Hj Budi Sayekti Sri Indarwati.

Begitu menyadari, pedagang buah bersama keluarga langsung meminta untuk foto bersama.

Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi si pedagang. Kebahagiaan yang tak bisa dinilai dengan uang sekalipun.

“Saya dan ibu memang lebih suka berbelanja di toko dan lapak milik masyarakat. Karena ekonomi kerakyatan memang harus tumbuh,” kata Pakde Sugirah.

Dengan senyuman khas yang terus menghiasi, dia bercerita bahwa apa yang dilakukan merupakan komitmen diri.

Komitmen untuk tetap setia pada Wong Cilik.

Yang tidak lepas dari kesadaran diri bahwa Sugirah muda merupakan putra kandung hidup penuh suka duka.

Berjuang dengan mengandalkan pangkat sebagai petani.

Dengan bekal kesungguhan dan bersandar pada kebaikan.

Berangsur naik kelas sebagai wakil rakyat.

Berbuah kepercayaan menjadi partner mengabdi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Dan tetaplah setia pada Wong Cilik, Wakil Bupati Banyuwangi, Pakde Sugirah. (*)