TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Suara doa dan gemericik air sawah berpadu indah di pagi yang penuh harap. Ratusan petani Banyuwangi berkumpul di Dam K Stail, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Kamis (30/10/2025), untuk melaksanakan tradisi Bubak Bumi, sebuah ritual sakral yang menandai dimulainya musim tanam.
Mereka melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian yang telah diperoleh pada tahun ini, sekaligus memohon kelancaran dan keberkahan untuk musim tanam berikutnya.
“Bubak Bumi adalah tradisinya para petani saat memulai masa tanam. Dengan harapan musim tanam bisa berjalan lancar, terhindar dari bencana, dan menghasilkan panen yang melimpah,” ujar Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, Jumat (31/10/2025).
Tradisi Bubak Bumi diikuti oleh 300 petani yang tergabung dalam Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) se-Banyuwangi.
Dalam suasana penuh kebersamaan, mereka melaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Dilanjutkan dengan makan nasi tumpeng bersama para warga yang juga hadir di lokasi.
“Ritual ini bukan hanya sekedar doa bersama untuk menyambut awal musim tanam, tetapi juga sarana untuk menguatkan kebersamaan dan gotong royong di antara petani. Kekompakan ini penting, agar kita semakin kuat dalam menghadapi berbagai tantangan pertanian di masa mendatang,” ujarnya.
Ditambahkan Plt. Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Reza Al Fahrobi, menjelaskan bahwa Dam K Stail dibangun sebelum tahun 1953. Dam ini mampu mengairi 6.224 hektar sawah di wilayah Kecamatan Purwoharjo dan Tegaldlimo.
“Dam K Stail ini melayani kebutuhan air untuk pertanian di 12 desa pada 2 kecamatan tersebut. Maka Dam ini harus kita rawat bersama agar debit air maupun kebersihannya tetap terjaga untuk mendukung pertanian Banyuwangi,” ujar Reza.
Reza menambahkan, untuk menambah daya tampung, saat ini tengah dilakukan normalisasi pada Dam K Stail.
“Kegiatan normalisasi sudah berjalan hampir dua minggu yang dilaksanakan oleh balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Karena dam ini memang di bawah kewenangan mereka,” urai Reza. (*)
| Pewarta | : Ninda Tamara (MG-257) | 
| Editor | : Ferry Agusta Satrio | 
 Berita
 Berita 
       
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
               TIMES Banyuwangi
            TIMES Banyuwangi