TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Geopark Ijen berhasil meraih penghargaan Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (ABBWI) dari Kementerian Pariwisata RI. Prestasi tersebut diraih sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) terbaik yang ada di Indonesia.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Enik Ermawati atau yang lebih dikenal dengan Ni Luh Puspa kepada Ketua Badan Pengelola UNESCO Global Geopark Ijen, Abdillah Baraas, saat malam penganugerahan ABBWI dan Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) 2024, di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Taman Blambangan, Banyuwangi, pada Jumat (13/12/2024) lalu.
Prestasi prestisius ini bakal menjadi suntikan semangat dan motivasi dalam mendorong tumbuh kembang sektor pariwisata.
“Alhamdulillah, Geopark Ijen mendapat juara 1 dengan kategori UGG terbaik Se-Indonesia diantara 10 Geopark lainya di ABBWI,” kata Abdillah Baraas, Sabtu (14/12/2024).
Penghargaan mentereng itu didapatkan Geopark Ijen setelah melalui tiga kali rangkaian penilaian oleh Kemenpar RI. Abdillah menerangkan, penilaian dimulai dengan pemaparan tentang Geopark Ijen seperti Keragaman geologi (Geodiversity), Keanekaragaman hayati (Biodiversity), Keragaman budaya (Cultural Diversity) hingga upaya mendorong perekonomian lokal.
“Penilaian terakhir dilakukan kunjungan atau visitasi lapangan yang penilaianya meliputi perkembangan warisan Geologi, Biologi dan budaya,” terangnya.
Selain itu, munculnya Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI) serta cara pengelolaan geopark diantaranya edukasi, konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal hingga promosi yang baik, semakin menguatkan posisi menjadi yang terbaik Se-Indonesia.
Meski Geopark Ijen adalah UNESCO Global Geopark termuda, Abdillah menambahkan, dengan diberikanya penghargaan tersebut, tak luput dari dukungan semua pihak. Terutama masyarakat, Civitas Akademik, Tenaga Pendidik, Pemkab Banyuwangi, Pemkab Bondowoso, Pemprov Jatim hingga pemerintah pusat.
“Ya semoga ini menjadi motivasi untuk mempertahankan posisi di UGG dan menjadi Geopark terbaik dunia,” harap Abdillah. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |