https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Seabad Ponpes Al-Falah Ploso Kediri: Melestarikan Tradisi, Meneguhkan Khidmah untuk Bangsa

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:34
Seabad Ponpes Al-Falah Ploso Kediri: Melestarikan Tradisi, Meneguhkan Khidmah untuk Bangsa Papan nama Ponpes Al-Falah Ploso Kediri. (FOTO: Al-Falah)

TIMES BANYUWANGI, KEDIRI – Satu Abad Ponpes Al-Falah Ploso puncaknya bakal diperingati pada 1 Januari 2025 nanti. Pesantren ini berada di tepi barat Sungai Brantas,  Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri

Pesantren ini lahir pada 1 Januari 1925 dari tangan dingin KH. Ahmad Djazuli Usman, seorang ulama yang tak hanya alim, tetapi juga peka akan kebutuhan umat. 

Dalam sunyi, ia menanam benih keilmuan yang hingga kini berbuah rindang. Metode Salafiyah menjadi suluh, menerangi jalan para santri yang haus akan hikmah.

Kini, usianya genap satu abad. Tentu ini bukan sekadar angka. Usia seratus tahun adalah saksi bisu perjalanan panjang sebuah institusi yang tak pernah letih menegakkan nilai-nilai agama. 

Namun, bagi Al-Falah, usia ini bukan untuk berpuas diri. Sebaliknya, seperti diungkapkan Ketua Umum Pelaksana Haflah 1 Abad, KH Muhammad Makmun Mahfud, ini adalah momentum refleksi, bukan euforia.

“Kita mengingat kembali apa yang diletakkan oleh muasis, diteruskan para masyayikh, dan kini menjadi tanggung jawab kita semua. Tema yang diusung, Melestarikan Ngaji, Meneguhkan Khidmah Al-Falah untuk Bangsa, adalah cerminan dari nilai-nilai yang diajarkan pendiri pesantren ini,” ujar Gus Makmun, penuh makna.

Seratus tahun itu panjang, bahkan terlalu panjang untuk diceritakan dalam satu helaan nafas. Dari surau kecil di tepi Brantas, Al-Falah berkembang menjadi pesantren besar yang tak hanya mengajarkan ngaji, tetapi juga melahirkan para intelektual Islam. 

KH Ahmad Djazuli Usman, bersama istrinya, Nyai Rodliyah Djazuli, tidak hanya membangun gedung, tetapi juga menanam nilai: bahwa ilmu harus menjadi suluh bagi hidup, dan khidmah adalah wujud cinta kepada umat.

Rangkaian Haflah 1 Abad ini menjadi cerminan semangat itu. Dimulai dengan ziarah guru-guru muazis, acara ini berlanjut ke diskusi umum, olimpiade ilmiah, seminar, expo, dan beragam kegiatan lainnya. 

Semuanya dirancang untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menggali potensi generasi muda, menjembatani tradisi dengan modernitas.

“Kita harus terus belajar dari sejarah. Seratus tahun ini bukan sekadar milik masa lalu, tetapi juga bekal untuk melangkah ke depan,” ujar Gus Makmun, dengan nada optimis.

Namun, di balik gegap gempita Haflah ini, ada kisah-kisah kecil yang mungkin tak tertulis di panggung besar.

Di pesantren, misalnya, para santri sibuk menyiapkan acara dengan cara mereka sendiri: ada yang mengecat dinding surau, ada yang melatih paduan suara, dan ada yang sibuk merapikan kursi. Semua tampak sederhana, tetapi justru di situlah khidmah menemukan bentuknya.

Gus Makmun mengingatkan, peringatan ini bukan untuk bersenang-senang semata. “Para santri harus mengenang perjuangan para pendiri. Mereka membangun pesantren ini dengan darah dan keringat, bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dilanjutkan,” katanya.

Masa Depan Al-Falah Ploso

Ketika satu abad telah berlalu, apa yang tersisa? Tentu bukan hanya gedung-gedung atau dokumen sejarah. Yang lebih penting adalah semangat yang terus hidup: semangat ngaji, semangat khidmah, semangat untuk selalu menjadi pelita di tengah gelapnya zaman.

Al-Falah telah membuktikan, bahwa tradisi bisa berjalan seiring dengan modernitas. Bahwa nilai-nilai lama yang baik, tak perlu diubah, hanya perlu dipahami dan dilanjutkan.

Maka, ketika puncak acara Haflah 1 Abad tiba pada 1 Januari 2025 nanti, ini bukan hanya perayaan, tetapi juga janji: bahwa seratus tahun yang telah berlalu hanya awal dari perjalanan panjang menuju abad-abad berikutnya.

Karena sejatinya, seperti kata Gus Makmun, ngaji adalah akar, dan khidmah adalah batangnya. Dan Satu Abad Al-Falah Ploso? Ia laiknya pohon besar yang terus meneduhkan bangsa. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.