https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Jamin Kesehatan Santri, Dinkes Banyuwangi Edukasi Ponpes Kelola Dapur Secara Higienis

Senin, 04 Agustus 2025 - 20:44
Jamin Kesehatan Santri, Dinkes Banyuwangi Edukasi Ponpes Kelola Dapur Secara Higienis Dinkes Banyuwangi, tengah memberikan edukasi kepada santri dalam kebersihan, higienitas dan sanitasi pangan. (Foto : Anggara cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Demi menjamin kesehatan para santri, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya mendorong Pondok Pesantren (Ponpes) di Bumi Blambangan dalam pengelolaan dapur secara higienis.

Mengelola dapur secara higienis bertujuan untuk menjaga kesehatan konsumen, meningkatkan kualitas dan kesegaran makanan, serta menciptakan lingkungan dapur yang lebih menyenangkan dan efisien. Kebersihan dapur juga mencegah penyebaran kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. 

Dalam mendorong pengelolaan dapur secara higienis dengan sanitasi pangan yang baik, Dinkes Banyuwangi melakukan edukasi terhadap pengasuh Ponpes, santri dan pengelola dapur ponpes. Adapun materi yang diberikan diantaranya seperti cuci tangan pakai sabun sebelum memasak ataupun makan, menjaga kebersihan dan sanitasi dapur setelah memasak, memastikan barang dapur dicuci dengan sabun cuci setelah dipakai, termasuk bagaimana menyimpan dan mengetahui bahan makanan yang higienis dan baik.

“Ini kami juga siapkan Surat Edaran (SE) untuk memastikan keamanan, higienitas dan sanitasi pangan di Ponpes, boarding school, lembaga pendidikan yang berasrama hingga sekolah rakyat,” kata Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Senin (4/8/2025).

Seriusnya Pemkab Banyuwangi dalam higienitas dan sanitasi pangan pengelolaan dapur ponpes itu karena menyoal kesehatan santri. Dimana pada Minggu (3/8/2025), sebanyak puluhan santri di salah satu ponpes di kawasan Kelurahan Kertosari, Banyuwangi mendadak keracunan hingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Blambangan.

“Sebanyak 72 santri mendadak keracunan. Alhamdulillah saat ini tinggal 18 santri yang masih mendapat perawatan di RSUD,” papar Amir.

Berdasarkan surveilans awal dan pengamatan gejala oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi, dugaan penyebab ialah keracunan makanan akibat kontaminasi biologis dari bakteri Salmonella, E. coli, Shigella, atau Staphylococcus aureus.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyimpanan makanan yang tidak higienis, bahan baku tercemar, proses pengolahan yang tidak memenuhi standar sanitasi, hingga peralatan masak dan tangan petugas yang tidak bersih.

Untuk itu selain adanya edukasi pengelolaan dapur ponpes yang higienis serta sanitasi pangan yang baik. Dinkes Banyuwangi dalam kasus ini mendistribusikan oralit, obat dan vitamin untuk pemulihan santri.

Termasuk terus memantau kondisi santri yang dirawat dengan cara  ⁠koordinasi dengan perawatan bagi pasien dengan gejala sedang sampai berat, sampai melakukan monitoring santri lain yang berpotensi menunjukkan gejala lanjutan.

“Ini akan dilanjutkan untuk penyelidikan epidemiologi lanjutan oleh Tim Surveilans dari Dinkes dan Labkesda,” terang Amir. 

Adapun penyelidikan lanjutan tersebut berupa wawancara kepada pihak terkait untuk mengetahui jenis dan jumlah makanan terakhir yang dikonsumsi, penelusuran waktu gejala muncul dan penentuan attack rate, pengambilan sampel dan pemeriksaan oleh tim Labkesda dan tim Kesehatan Lingkungan, pengambilan sampel dan pemeriksaan makanan tersisa, seperti sumber air minum, usap peralatan masak dan tangan petugas dapur. Kemudian sampel feses pasien atau rectal swab. 

“Untuk mencegah kejadian ini kami mengimbau untuk terus menjaga kebersihan dapur dan pengelolaan bahan pangan yang baik,” pesan Amir. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.